Minggu, 25 Oktober 2015

Tokoh Matematika

  1. Pythagoras (580-501 SM)
Pythagoras yang lahir di pulau Samos (di Turki) mendirikan perguruan yang disebut Perguruan Pythagoras. Dasar perguruan tersebut adalah bilangan, yang mengatur segala sesuatu. Karya perguruan Pythagoras kita ketahui hanya dari tulisan Aristoteles, Euclid,Proclus, Diogenes Laertisus, dan lain-lain.

 Sumbangan matematika yang penting dari perguruan Pythagoras, antara lain bukti Teorema Pythagoras dan konversinya. Bukti teorema Pythagoras dari perguruan Pythagoras berdasarkan pada gambar geometris di atas. Ada yang mengatakan rumusTripel Pythagoras:
 (berasal dari perguruan Pythagoras, tetapi sesungguhnya telah dikenal di Babilonia).

Perguruan ini membahas apa yang disebut dengan bilangan segitiga, bilangan persegi,bilangan segilima, bilangan sempurna dan bilangan bersahabat. Bilangan sempurna adalah bilangan bulat positif yang sama dengan jumlah dari pembagi-pembagi murninya. Contohnya 6 = 1 + 2 + 3. Bilangan-bilangan bersahabat adalah dua bilangan bulat positif, masing-masing merupakan jumlah dari pembagi-pembagi murni dari bilangan pasangannya. Contohnya, pasangan 220 dan 284. Selain itu, juga mengenai rata-rata hitung, geometris, harmonik, dan hubungan ketiganya. Teorema yang menyatakan bahwa jumlah sudut-sudut sebarang segitiga sama dengan dua kali sudut siku-siku, pertama kali berasal dari perguruan Pythagoras. Pythagoras mengajarkan bahwa semua bilangan adalah rasional.Namun, muridnya yang bernama Theodorus membuktikan bahwa akar dari 3, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 15, dan 17 adalah irasional. Sementara bukti bahwa akar suatu bilangan asli adalah irasional jika dan hanya jika bilangan asli tersebut bukan bentuk kuadrat, diberikan oleh Theaetetus. Berdasarkan beberapa literatur, Pythagoras meninggal sekitar 507 SM saat kompleks perguruannya dibakar oleh penguasa setempat karena dianggap mengajarkan aliran yang sesat.

2. Euclid (325-265 SM)
Euclid dari Alexandria sangat terkenal dalam matematika. Tetapi sedikit yang dapat diketahui dari kehidupan Euclid. Data yang dapat dipercaya berasal dari Procus sekitar tahun 420 M. Euclid dipastikan pernah belajar di Akademi Plato di Athena. Tidak ada karya Euclid yang memiliki kata pengantar, sehingga kita tidak dapat mengetahui “siapa” pengarangnya.



Karya terkenal dari Euclid adalah Element, yang merupakan kompilasi pengetahuan dan menjadi sumber belajar selama 2000 tahun. Buku tersebut dimulai dengan definisi dan lima postulat, serta aksioma. Yang terkenal adalah postulat kelima atau postulat paralel. Dengan mengganti postulat ini, kita mengenal geometri non-euclidean. Geometri euclidean adalah geometri yang dipelajari di sekolah. Buku Element yang terdiri dari 13 buah buku terpisah, amat menakjubkan dalam hal kecermatan dan urutan teori yang dinyatakan dan dibuktikan. Buku ini menjadi cikal bakal sistem aksiomatis dalam matematika. Telah ada ribuan edisi diterbitkan sejak pertama kali dicetak tahun 1482.
Euclid juga menulis banyak buku lain, tetapi yang dapat bertahan hingga kini terkait matematika antara lain Data yang berisi 94 proposisi dan On Divisions yang membahas mengenai cara membagi sebuah bangun menurut perbandingan yang diberikan.

3. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes berasal dari Syracuse, pulau Sicilia yang menjadi koloni Yunani. Barangkali ia belajar di Universitas Alexandria sebab ia bersahabat dengan Erasthothenes, murid Euclid. Ia sering disebut sebagai matematikawan terbesar sebelum Isaac Newton.





Archimedes mampu memusatkan perhatiannya pada suatu persoalan hingga terkadang melupakan dirinya sendiri. Cerita tentang penemuan hukum hidrostatis merupakan salah satu contohnya, ketika ia mendapatkan tugas dari raja Hieron, untuk menguji kemurnian mahkota emas. Di saat mandi, ia menemukan sifat hidrostatis, dan karena kegembiraannya ia berlari ke luar dalam keadaan tanpa pakaian sambil berteriak “Eureka-Eureka” (aku menemukan, aku menemukan). Pada saat Syracuse diserang oleh Romawi, Archimedes membantu dengan membuatkan beberapa mesin untuk mempertahankan kotanya. Pada saat Syracuse akhirnya jatuh pada 212 tahun SM, Archimedes pun terbunuh oleh tentara Romawi karena begitu asyiknya melukis kurva di pasir.

Archimedes menulis banyak subjek, dan seringkali menggunakan cara apa yang sekarang dalam bentuk modern kita sebut dengan kalkulus. Karena itu ia sering disebut sebagai Bapak Integral. Beberapa karyanya sebagai berikut: The Method (Metode) yang banyak menjelaskan tentang metode menemukan teorema-teoremanya, Qudrature of the Parabola (Membujursangkarkan parabola) yang berisi 24 dalil, Measurement of a Circle (Pengukuran lingkaran) di mana dengan “metode klasik” (metode poligon beraturan) ia mendapatkan perbandingan  2phi berada di antaranilai phi dengan menghitung keliling poligon segi 96 beraturan, On Spirals (Tentang spiral) yang berisi 28 dalil mengenai sifat-sifat spiral yang kini disebut spiral Archimedes, dengan persamaan polar r polar, juga buku tentang Conoida dan Sferoida yang memuat 40 dalil mengenai isi benda putaran yang terbentuk oleh kurva derajat dua dan soal-soal mengenai membagi bola sehingga volum segmen-segmen bola mengikuti suatu perbandingan yang ditentukan.
Bersambung ……
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar